Kristalisasi adalah peristiwa pembentukan suatu kristal dari solute
dalam larutan toleransinya. Kristalisasi dapat terjadi sebagai
pembentukan partikel-partikel padat dalam uap seperti pada pembentukan
salju sebagai pembekuan lelehan cair. Sebagaimana dalan pembentukan
kristal dari larutan cair atau pembentukan kristal tunggal yang besar.
Kristalisasi dapat dilakukan dengan pendinginan, penguapan, dan
penambahan solvent bahan kimia.
Kristalisasi dapat memisahkan suatu
campuran tertentu dari larutan multi komponen sehingga didapat produk
dalam bentuk kristal. Kristalisasi dapat juga dipakai sebagai salah satu
cara pemurnian karena lebih ekonomis. Operasi kristalisasi terbagi
menjadi:
- Membuat larutan supersaturasi (lewat jenuh)
- Pembuatan inti kristal
- Pertumbuhan Kristal
PEMBAGIAN TAHAPAN OPERASI KRISTALISASI
1. Membuat Larutan Lewat Jenuh
Bila larutan telah mencapai derajat
saturasi tertentu, maka di dalam larutan akan terbentuk zat padat
kristaline. Oleh sebab itu derajat supersaturasi larutan merupakan
faktor terpenting dalam mengontrol operasi kristalisasi.
Cara mencapai supersaturasi:
- Pendinginan
Yaitu mendinginkan larutan yang akan
dikristalka sampai keadaan supersaturasi dimana konsentrasi larutan
lebih besar dari konsentrasi larutan jenuh pada suhu tersebut.
- Penguapan Solvent
Larutan disiapkan dalam evaporator untuk
dipekatkan, lalu dikristalkan dengan pendingn. Cara ini digunakan untuk
zat yang mempunyai kurva kelarutan agak dalam.
- Evaporasi Adiabatis
Larutan dalam keadaan panas bila
dimasukan ke dalam ruang vacuum, maka terjadi penguapan dengan
sendirinya, sebab tekanan totalnya menjadi lebih rendah dari tekanan uap
solvent pada suhu itu. Penguapan dan turunya suhu disertai
kristalisasi.
- Penambahan zat lain yang dapat menurunkan kelarutan zat yang akan dikristalisasi, misalnya larutan NaOH ditambah gliserol, maka kelarutan NaOH menjadi turun dan larutan NaOH mudah diendapkan.