IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

      Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksiketon atau polihidroksi aldehid dan turunannya. Umumnya berupa zat padat berwarna putih, relatif larut dalam air, dan tidak larut dalam pelarut organik.
karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
   1. monosakarida
   2. disakarida / oligosakarida
   3. polisakarida
      Sebagian besar karbohidrat yang mempunyai BM rendah dan rasanya manis di sebut gula.

    Pengujian karbohidrat meliputi :
1. test molisch, yaitu test umum untuk karbohidrat
Prinsip reaksinya : karbohidrat akan bereaksi dengan asam sulfat pekat sehhingga terjadi dehidrasi karbohidrat dan terbentuk furfural atau derifatnya setelah bereaksi dengan α-naftol.
    Pereaksi ini terdiri dari : 5 garam α-naftol. Dilarutkan dalam 100 mL alcohol 95%. Dicampurkan dengan asam sulfat.
    Hasil reaksi pereaksi molisch yang direaksikan dengan karbohidrat positif adalah terbentuknya cincin berwarna merah. Jika hasil reaksi tidak membentuk cincin berwarna merah maka sampel yang di uji negative terhadap karbohidrat.
2. test selliwanof, yaitu test untuk ketosa
    Prinsip reaksinya : reaksi terjadi karena adanya dehidrasi karbohidrat dengan resorsinol (1,3-dihidroksi benzene), membentuk senyawa komplek yang berwarna merah dari 1-hidroksi metal furfural
    Pereaksi ini terdiri dari : 50 mg resorsinol dilarutkan dalam 100mL HCl setengan pekat (1:1) (pereaksi harus dibuat segar).
    Hasil reaksi menunjukan positif karbohidrat jika terbentuk warna merah bata. Sedangakan reaksi menunjukan hasil negative jika terbentuk warna orange muda.
3. test reduksi dalam suasana basa, yaitu test fehling dan benedict
    Prinsip reaksi dari metoda fehling adalah dalam suasana basa gula-gula reduksi akan mereduksi ion kupri menjadi kupro dan akan mengendap dalam bentuk Cu2O yang berwarna merah bata.
    Pereaksi fehling terdiri dari :
-    Fehling A, terbuat dari 69,3 gram CuSO4 dalam 1 liter aquades
-    Fehling B, terbuat dari 364 gram K.Na.tartat ditambah 100 gram NaOH dalam 1 liter aquades
Hasil reaksi yang positif akan terbentuk endapan berwarna merah bata sedangakan hasil reaksi yang negative tidak akan terbentuk endapan.
4. test reduksi dalam suasana asam, yaitu test barfoed berfungsi untuk membedakan mososakarida dan disakarida
    Prinsip reaksi : dalam suasana asam gula-gula golongan monosakarida akan mereduksi ion kupri menjadi kupro dan akan mengendap dalam bentuk Cu2O yang berwarna merah bata.
    Pereaksi barfoed terdiri dari : 13,3 Cu.asetat, 1,9 mL asam asetat glacial, dilarutkan dalam 200 mL aquades.
    Resksi dinyatakan positif jika terbentuk endapan berwarna merah bata. 
5. test osazon (metoda fenil hidrazin)
    Perinsif reaksi : suaru aldosa atau ketosa dengan fenil hidrazin akan membentuk Kristal osazon. Kristal osazon yang terbentuk khas sesuai dengan jenisnya.
    Pereaksi fenil hidrazin terbuat dari : 2 gram hidrazin-HCl dalam 30 Ml aquades, saring lalu tambahkan 3 gram natrium asetat lalu dikocok hingga homogeny
    Hasil reaksi dapat dilihat dengan meenggunakan mikroskop. Setiap jenis karbohidrat akan membentuk kristalyang khas.
6. test iodium, test untuk polisakarida
     Prinsip reaksi : polisakarida dengan iodium akan membentuk kompleks yang berwarna atau tidak sesuai dengan sifat dan Janis dari karbohidrat tersebut.
    Test iodium terdiri dari : larutan iodium 0,01 M, larutan NaOH 2N, larutan HCl
7. test hidrolisis
    Prinsip reaksi : sukrosa dalam suasana asam (HCl) akan mengahasilkanhidrolisat (glukosa dan fruktosa). Hidrolisat yang terbentuk diperiksa dengan barfoed, benedict, dan selliwanof.
 

kristalisasi

   Kristalisasi adalah peristiwa pembentukan suatu kristal dari solute dalam larutan toleransinya. Kristalisasi dapat terjadi sebagai pembentukan partikel-partikel padat dalam uap seperti pada pembentukan salju sebagai pembekuan lelehan cair. Sebagaimana dalan pembentukan kristal dari larutan cair atau pembentukan kristal tunggal yang besar. Kristalisasi dapat dilakukan dengan pendinginan, penguapan, dan penambahan solvent bahan kimia.

Kristalisasi dapat memisahkan suatu campuran tertentu dari larutan multi komponen sehingga didapat produk dalam bentuk kristal. Kristalisasi dapat juga dipakai sebagai salah satu cara pemurnian karena lebih ekonomis. Operasi kristalisasi terbagi menjadi:
  1. Membuat larutan supersaturasi (lewat jenuh)
  2. Pembuatan inti kristal
  3. Pertumbuhan Kristal 
PEMBAGIAN TAHAPAN OPERASI KRISTALISASI

1. Membuat Larutan Lewat Jenuh
Bila larutan telah mencapai derajat saturasi tertentu, maka di dalam larutan akan terbentuk zat padat kristaline. Oleh sebab itu derajat supersaturasi larutan merupakan faktor terpenting dalam mengontrol operasi kristalisasi.

Cara mencapai supersaturasi:
  • Pendinginan
Yaitu mendinginkan larutan yang akan dikristalka sampai keadaan supersaturasi dimana konsentrasi larutan lebih besar dari konsentrasi larutan jenuh pada suhu tersebut.
  • Penguapan Solvent
Larutan disiapkan dalam evaporator untuk dipekatkan, lalu dikristalkan dengan pendingn. Cara ini digunakan untuk zat yang mempunyai kurva kelarutan agak dalam.
  • Evaporasi Adiabatis
Larutan dalam keadaan panas bila dimasukan ke dalam ruang vacuum, maka terjadi penguapan dengan sendirinya, sebab tekanan totalnya menjadi lebih rendah dari tekanan uap solvent pada suhu itu. Penguapan dan turunya suhu disertai kristalisasi.
  • Penambahan zat lain yang dapat menurunkan kelarutan zat yang akan dikristalisasi, misalnya larutan NaOH ditambah gliserol, maka kelarutan NaOH menjadi turun dan larutan NaOH mudah diendapkan.
 

sistem koloid

pada dasarnya larutan terbagi menjadi tiga, yaitu larutan sejati, larutan koloid, dan larutan dispersi kasar :
macam-macam larutan

a. larutan sejati
    larutan sejati adalah larutan yang ukuran partikelnya kurang dari 1nm, ketika zat terlarut bercampur dengan zat pelarut menghasilkan larutan homogen larutan akan tetap berwarna jernih tidak berwarna. ini disebabkan karena partikel zat terlarut terlalu kecil sehingga yang terlihat adalah partikel zat pelarut.
    contoh dari larutan sejati adalah : larutan gula, larutan garam, larutan alkohol, dan masih banyak lagi larutan yang tidak memiliki warna.

b. larutan koloid (dispersi koloid)
    larutan koloid adalah larutan yang ukuran partikelnya antara 1nm sampai 1000nm. partikel zat terlarut dari larutan ini akan terlihat berwarna dari zat pelarutnya.Partikel zat terlarut akan mengapung diantara zat pelarut. partikel pada larutan ini memiliki muatan yang sama ini menyebabkan kedua partikel saling bercampur.
    contoh dari larutan ini adalah : larutan susu, larutan sirup, larutan kalium permanganat, dan masih banyak lagi.

c.larutan dispersi kasar
   larutan dispersi kasar adalah larutan yang memiliki ukuran partikel lebih dari 1000nm. karena besarnya partikel terlarut akan menyebabkan  partikel ini mengendap di bawah partikel zat terlarut.
    contoh dari larutan ini adalah : larutan obat, larutan kopi yang telah mengendap, dan masih banyak lagi.

bisakah larutan dispersi koloid dan dispersikasar berubah menjadi larutan sejati ??? atau bisa kah memisahkan partikel terlarut dari partikel pelarut ???
jawabannya : bisa
    
    Pada dasarnya semua larutan dapat dipisahkan antara partikel zat terlarut dan zat pelarutanya, hanya memiliki cara perlakuan yang berbeda.
1. jika larutan sejati ingin di pisahkan bisa dengan cara penyulingan, dan pemanasan
2.jika larutan dispersi koloid ingin dipisahkan  dapat dengan cara sebagai berikut :
   a. dengan memperkecil ukuran partikel zat terlarut sehingga berubah menjadi larutan sejati. memperkecil ukuran dapat dengan cara pengocokan dengan cepat.
   b. dengan memberikan memberika muatan yang berbeda pada larutan.
sudah kita ketahui bahwa partikel larutan koloid memiliki muatan yang sama sehingga partikel saling bergerak (gerakan brown) dan saling tolak menolak.jika kita menambahkan larutan lain yang berbeda muatan maka partikel zat terlarut akan netral dan mengendap.
3. jika larutan dispersi kasar ingin di pisahkan dapat menggunakan cara pengendapan dan penyaringan
   Sistem koloid ini banyak digunakan  dalam kehidupan sehari-hari, seperti :
- Prinsip untuk menetralisir bakteri
- didunia kesehatan digunakan pada analisis kandungan darah, yaitu dengan mengukur kandungan gula darah dengan cara mengendapkan kandungan protein yang terkandung dalam darah
-pembuatan tahu yang secara langsung dengan mengendapkan sari kedelai

 

Tegangan Permukaan

zat cair memiliki tegangan permukaan buktinya jika kita melihat air yang di simpan pada sebuah buret maka pada kaca buret akan terlihat dua garis yaitu garis maniskus atas dan maniskus bawah. bukti lain dapat terlihat jika kita menyimpan sebuah kertas kering di atas permukaan air maka sebelum kertas itu basah kertas itu akan mengapung di atas permukaan air.
sudah kita ketahui partikel zat cair tidak memiliki kerenggangan partikel yang berlebih namun tidak pula memiliki kepadatan partikel yang berlebih pula. itu memungkinkan partikel bergerak bebas saling beradu dan mendorong partikel lain.
partikel yang berada di antara partikel lain mendapat dorongan dari segala arah di sekitar partikel tersebut sehingga partikel tersebut dapat bergerak kesegalah arah dan mendorong partikel lain untuk bergerak.
namun tidak sama halnya dengan partikel yang ada di bagian paling atas. partikel tersebut mendapat dorongan dari bawah dan samping, namun ketika mendapat dorongan dari bawah partikel itu tidak dapat melanjutkan dorongan ke atas melainkan melontarkan dorongannya ke samping. itu yang menyebabkan cairan memiliki tegangan permukaan.
cairan memiliki dua buah garis maniskus  di sebabkan oleh karena cairan memiliki tekanan kuat dari atas namun karena partikel yang menempel di permukaan kaca tidak mendapat tekanan kuat maka ketinggian permukaan akan terlihat berbeda.